Saturday, 15 October 2016

Analisa Perkembangan DBMS Bionik di Masa Depan

Nama :Fanny Dwi Fabian
NPM : 12115467
Kelas : 2KA03

           Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis Data

      A.   Sejarah Perkembangan Database Management System
DBMS mulai diperkenalkan pada tahun 1960.  Saat itu tidak ada system yang mampu mengatur sejumlah informasi yang diperlukan oleh sebuah proyek mendaratkan Apollo ke bulan.  Ilmu penerbangan Amerika Utara, yaitu North American Aviation (yang sekarang bernama Rockwell International), sebagai pemborong utamauntuk proyek perangkat lunak, memperkenalkan Guam (Generalized Update Acces Method).  Guam didasarkan pada konsep bahwa komponen yang lebih kecil merupakan awal bagian dari komponen yang lebih besar, dan seterusnya sampai produk dirakit.  Struktur ini dikenal dengan struktur hirarkis dan digambarkan seperti pohon terbalik.
Pada pertengahan 1960, IBM menggabungkan NAA untuk dikembangkan di GUAM yang dikenal sebagai IMS (Information System Manajemen).  Alasan IBM membatasi IMS kepada manajemen arsi hierarki adalah untuk dapat menggunkan storage data serial, khususnya pita perekam yang sedang mendominasi pasar waktu itu.
Pada pertengahan 1960, muncul IDS (Integrated Data Stored) dari General Electric.  Pekerjaan ini dipimpin oleh pelopor awal database, Charles Bachmann.  Hasilnya, suatu system database baru yang dikenal dengan nama network DBMS yang bertujuan untuk menyusun suatu database baku.  Untuk melakukan pembakuan Conference on Data System Language (Codasyl), maka wakil pemerintah AS dan dunia bisnis sert perdagangan membentuk suatu gugus tugas di tahun 1965.  IDS kemudian berganti nama menjadi Database Task Group (DBTG)di tahun 1967.
Istilah acuan DBTG berfungsi untuk menggambarkan spesifikasi baku suatu lingkungan yang mengijinkan pembuatan database dan manipulasi data.  Tahun 1969 telah dikeluarkan suatu laporan kerangka kerja. Tahun 1971 pertama kalinya laporan tersebut dipastikan keberadaannya.
Adapun beberapa isi laporan tersebut antara lain mengidentifikasikan komponen, yaitu:
  1. Bagan Jaringan yang merupakan susunan logis dari keseluruhan database, meliputi definisi database, jenis (record atau catatan), dan komponen ari tiap jenis. 
  2.  Subschema bagian database yang dilihat oleh pemakai atau program aplikasi. 
  3.  Bahasa manajemen data untuk menggambarkan karakteristik data, struktur data, dan untuk memanipulasi data.

Selain itu, DBTG juga menetapkan 3 bahasa sebagai standarisasi, yaitu :
  1. Skema Bahasa Definisi Data Bagan (DDL) 
  2.  Subschema DDL yang menggambarkan bagian-bagian dari database yang diperlukan. 
  3.  Bahasa Manipulasi Data (DML) untuk memanipulasi data seperti menambah, mengubah dan menghapus data.
      B.   Pengertian Bionik

Bionik adalah ilmu yang digunakan untuk mengganti struktur anatomik atau proses fisiologi dengan komponen elektronik atau mekanik . Ilmu bionik ini sedang mengalami kemajuan besar, misalnya pengembangan telinga bionik, mata buatan, dan prostesis sensoris. Konsep bionik ini pertama kali dimasyarakatkan pada tahun 1970an melalu media televisi, dan dimasa itu hal tersebut termasuk fiksi ilmiah, akan tetapi kemajuan teknologi dan bersatunya disiplin ilmu seperti eletronika dan biologi telah menjadikan bionik suatu kemungkinan yang sungguh-sungguh nyata.  Dengan menggunakan reseptor silikon untuk secara langsung menghubungkan alat buatan dengan saraf. Ide yang inovatif bionik ini berasal dari banyak bidang, Mulai dari biologi, fisika dan matematika hingga teknik material. Penemuan berdasarkan alam ini kemudian diterapkan lebih banyak bidang lagi, khususnya arsitektur, desain, dan produksi.

      C.   Pengertian DBMS Bionik

Merupakan koleksi dari data - data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data - data tersebut yang dirancang untuk mengganti struktur anatomik atau proses fisiologi dengan komponen eletronik atau mekanik yang ada pada tubuh manusia yang dikontrol oleh otak manusia.

D.   Model data DBMS
Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah.

Beberapa manajemen basis data didasarkan pada Model Data yang umumnya digunakan yaitu sebagai berikut:


1. Model Data Hirarkis (Hierarchical Model)
Model Data Hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dengan orang tua disebut cabang.

2. Model Data Jaringan (Network Model)
Model Data Jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL. Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota.

3. Model Data Relasional (Relational Model)
Model Data Relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

4. Model Data Relasi Entitas  (Entity-Relationship Model)
Model Data Entity-Relationship (ER) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, yang menekankan pada struktur-struktur dan relatioship data.


Model Data Entity-Relationship (ER) dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entitas dan hubungan antara objek-objek tersebut. Model ER ini digunakan untuk memfasilitasi perancangan basis data dari sebuah skema organisasi, dengan mentransformasi kebutuhan suatu basis data dari suatu organisasi ke dalam bentuk skema konseptual yang akan menghasilkan struktur logika dari suatu basis data. Setiap objek yang terbentuk di dalam suatu organisasi bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimiliki oleh objek–objek tersebut.

5. Model Data Berbasis Objek (Object Oriented Model)
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional.

Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain.  Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.

Contoh: DB2, Oracle9i dsb..

E.   Tujuan dan Fungsi
 
1. Tujuan DBMS
  1. Kecepatan dan kemudahan (Speed),  Basis data memiliki kemampuan untuk mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitungan matematis, sehingga pengguna dapat melakukan penyimpanan, perubahan/manipulasi, dan menampilkan data secara cepat dan mudah/meningkatkan performance.
  2. Efisiensi ruang penyimpanan, Dengan basis data kita dapat meminimalisasi redundansi atau menghilangkan redundansi data yang tidak penting, baik dengan menerapkan pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
  3. Kebersamaan pemakaian (Sharebility), Suatu basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Contoh : misalnya data mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya bagian : akademik, keuangan, kemahasiswaan dan perpustakaan, maka tidak harus semua bagian memiliki catatan data mahasiswa, data cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluan.
  4. Menangani data dalam jumlah yang besar.
  5. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data, Dengan adanya sharability, maka akan meniadakan duplikasi dan menjaga konsistensi data.
  6. Keamanan, DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen user. User dapat diberikan password dan hak akses yang berbeda sesuai dengan keperluan dan posisinya.
  7. Mengurangi waktu pengembangan aplikasi, Pembuatan aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu menangani masalah penyimpanan data, tetapi cukup mengatur antarmuka (interface) untuk user.

2. Fungsi DBMS
         Disinilah DBMS memegang peran dan juga fungsinya dalam mengatur dan juga mengaplikasikan database agar bisa berguna bagi usernya. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari DBMS:
   1.Mengintegrasikan Data Pada Basis Data ke Komputer Client
   2.Mengupdate Basis Data
   3.Melakukan Retrieval Basis Data
   4.Membantu User Mengakses Basis Data
   5.Melihat Proses Transaksi yang Berjalan
   6.Melakukan Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan
   7.Memonitoring Data
   8.Melakukan Analisa Statistic

      F.  Kesimpulan
           DBMS mulai diperkenalkan pada tahun 1960 dan terus berkembang pesat sampai sekarang dengan berbagai tujuan dan fungsi untuk memudahkan manusia dalam mengolah data.DBMS BIONIK Merupakan koleksi dari data - data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data - data tersebut yang dirancang untuk mengganti struktur anatomik atau proses fisiologi dengan komponen eletronik atau mekanik yang ada pada tubuh manusia yang dikontrol oleh otak manusia.Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah.
 

Referensi dan sumber :




0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com